MANUSIA: Siklus kehidupan pasti berputar - Foto Nett |
ALKISAH dalam kitab suci Al-Quran ada diceritakan mengenai kisah Nabi Yusuf alaihisalam yang berhasil menerjemahkan mimpi Raja Mesir. Dimana sang raja bermimpi melihat 7 ekor sapi gemuk yang digantikan 7 ekor sapi kurus serta gandum berisi digantikan gandum kering.
Nabi Yusuf menafsirkan bahwa akan datang 7 tahun masa panen, lalu kemudian diikuti 7 tahun masa paceklik. Setelah itu, masa subur Mesir akan kembali.
Usai memaknai mimpi, Nabi Yusuf melanjutkan nasihatnya pada sang raja.“Hendaklah engkau bertanam 7 tahun lamanya sebagaimana biasa. Maka apa yang engkau tuai hendaknya kau biarkan di bulirnya, kecuali sedikit untuk engkau makan (Surah Yusuf ayat 47).”
Selain membuat prakiraan kondisi di masa depan, Nabi Yusuf juga memberikan solusinya. Mengingat 7 tahun masa panen diikuti 7 tahun masa paceklik, hendaknya kita menyimpan hasil panen tetap dalam bulirnya sebagai cadangan saat paceklik tiba. Saran Nabi Yusuf tersebut ternyata terbukti benar, sehingga beliau diangkat menjadi bendahara negara.
Nah kawan, dalam cerita singkat ini kita bisa menarik sebuah tema yang cukup menarik, yakni terkait siklus kehidupan. Dengan mengetahui dan mempelajarinya kita bisa lebih mampu menghadapi segala macam cobaan yang menghadang dan tak mudah untuk kalah dalam mengarungi kerasnya proses kehidupan yang dijalani.
Siklus kehidupan ini sendiri menurut saya dari sisi pribadi biasanya berpindah setiap 4 tahun sekali. Jika tak pandai membacanya kita bisa terjebak dengan sebuah keputusan yang malah bisa membawa ke hal-hal yang sifatnya negatif. Misalnya kalau berbisnis, bisa membawa dalam kebangkrutan. Hal itu karena saat siklus kehidupan lagi negatif kita malah mengambil kebijakan bisnis yang terlalu berani.
Nah untuk mengetahui siklus kehidupan yang ada dalam diri, sebenarnya caranya cukup mudah. Kita bisa melihat dalam 4 tahun ini apakah segala hal yang sedang kita usahakan secara maksimal hasilnya kebanyakan belum sesuai harapan atau malah sebaliknya.
Misalnya kalau dalam bisnis dari pengalaman pribadi yang saya miliki, biasanya jika siklus kehidupan kita sedang negatif, segala strategi pemasaran sudah kita jalankan ternyata belum berbanding lurus dengan kuantitas barang yang terjual. Lalu ciri-ciri lainnya bisnis yang dirintis selalu saja memiliki penghambat untuk maju tanpa diduga-duga. Kemudian walau terbuka peluang pengembangakan bisnis, namun ternyata saat dijalankan selalu mendapat kesulitan. Nah kalau sudah seperti ini bolehlah kita berasumsi bahwa saat itu kita memasuki siklus kehidupan negatif.
Jika sudah tau bisnis kita masuk dalam masa siklus negatif, janganlah berpikir untuk terlalu ekspansif dalam bisnis. Lebih berhati-hatilah dalam mengambil keputusan yang sifatnya strategis. Lalu yang tak kalah penting, berhematlah semampu mungkin agar tak membebani keuangan perusahaan.
Namun jika sudah masanya siklus kita sedang positif, yang ditandai dengan segala strategi pemasaran yang sudah kita jalankan ternyata berbanding lurus dengan kuantitas barang yang terjual, bisnis yang dirintis selalu dimudahkan jalannya dan minim kendala, hingga terus terbukanya perluang pengembangan bisnis yang tak diduga. Barulah kita berpikir untuk mulai lebih ekspansif dalam berbisnis dan lebih berani mengambil berbagai kebijakan sifatnya yang strategis.
Namun perlu diingat, walau sedang dalam siklus positif, hendaknya tidak dibarengi dengan pribadi yang boros. Namun tetap sederhana sembari menabung untuk mempersiapkan diri saat kembali berada di siklus kehidupan negatif.
Penulis: H Deddy Subiantoro - Owner Tropis Group
Facebook/Instagram - Deddy Subiantoro/dedy_sknett